Hipertensi reaktif pada stroke
Apa itu hipertensi???
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah sistol >140 mmhg dan diastol >90 mmhg
secara kronis. Pengembangan Joint National
Committe 8 (JNC VIII) hipertensi dibagi berdasarkan klasifikasi usia penderita
dan penyakit penyerta
Tabel klasifikasi hipertensi (JNC
VIII)
kalsifikasi
|
Tekanan
darah sistol (mmhg)
|
Tekanan
darah Diastol (mmhg)
|
Usia < 60 tahun
|
<140
|
<90
|
Usia >60 tahun
|
<150
|
<90
|
Semua usia + DM
|
<140
|
<90
|
Semua usia + CKD
|
<140
|
<90
|
Apakah ada hubungan stroke dengan
hipertensi ??
Ada hubungan timbal balik, baik
berupa hipertensi sebagai pencetus terjadinya stroke, maupun stroke yang
mencetuskan hipertenasi. Hubungan stroke dengan hipertensi inilah yang disebut
dengan hupertensi reaktif. Hipertensi reaktif adalah hipertensi yang terjadi
akibat adanya gangguan sirkulasi serebrovaskular baik akibat stroke hemoragis
maupun nonhemoragis secara otomatis kaibat autoregulasi serebrovaskular. Tujuan
mekanisme ini adalah usaha tubuh untuk mencukupi aliran darah ke serebral.
Pada hipertensi reaktif tekanan
darah sistol bisa melebihi 200mmhg dan diastol >100 mmhg. Hal ini dianggap
normal dan tidak diperlukan intervensi menurunkannya dengan obat
antihipertensi. Namun merupakan kontraindikasi memberikan obat antihipertensi
selama stroke masih digolongkan dalam fase akut yaitu saat munculnya stroke sampai
hari ke 7. Namun jika tekanan diastol >220 mmhg maka obat hipertensi dapat
diberikan, dengan terget pada stroke infark diatas 140mmhg dan stroke hemoragis
>180mmhg.
Mungkinkah pada stroke terjadi hipotensi???
Sangat mungkin, namun jarang
terjadi. Jika terjadi hipotensi harus dicari etiologinya seperti ischemia miocardium,
aritmia, hipovolemia dan lain lain secara cepat, jika dibiarkan hal ini akan
memperburuk stroke pada penderita.
Penggunaan
obat vasopresor dapat diberikan baik berupa infusan maupun injeksi. Obat
vasopresor berupa fenilefrin, dopamin dan norepinefrin. Dimulai dari dosis
kecil dipertahan sampai tekanan darah optimal 140mmhg pada kondisi akut srtoke.
Jika begini halnya, apakah saat terjadinya stroke boleh minum obat
hipertensi?
Tidak boleh dilokasi saat
terjadinya stroke. Bawalah penderita
stroke untuk mendapat pertolongan ke IGD. Di IGD dapat dilakukan monitoring
tekanan darah secara cermat dengan bantuan alat monitor elektrik.
No comments:
Post a Comment
terima kasih sudah membaca blog saya, silakan tinggalkan komentar